Selasa, 31 Januari 2012
Album Kesaksian Koes Bersaudara
ARTIS : KOES BERSAUDARA
LABEL : MESRA RECORDS (Tanpa Tahun Produksi)
Sebelum berganti nama menjadi Koes Plus, kelompok Koes Bersaudara ini menjadi tonggak sejarah kelahiran kelompok rock n' roll pertamadi Indonesia. Mereka, Tonny Koeswoyo, Yon, Yok, dan Nomo jugamenjadi saksi kekejaman PKI (Partai Komunis Indonesia)awal tahun1960an.
Piringan Hitam (PH, waktu itu belum ada kaset) mereka dibakar, dan keempat personil Koes Bersaudara ini dijebloskan dalampenjara. PH mereka pertama antara lain berisi Bintang Ketjil, Telaga Sunji, Bis Sekolah dan Dewi Rindu. Ketika mendekam di penjara, mereka masih sempat mencipta beberapa lagu tentang kisah hidup mereka.
Kesaksian mereka atas perlakuan kebiadan PKI itulah yang sebagian direkamdalam album tanpa tahun produksi ini (diperkirakan tahun 1966-1967).Jangan heran jika lirik mereka bernada protes, namun tetap disampaikan secara halus seperti dalam lagu Di Dalam Bui, Balada Kamar 15, Lontjeng Jang Ketjil dan ini yang paling revolusioner dari Koes Bersaudara To The So Called The Guilties yang amat metal.
Ketika menyimak album ini, gitaris Pay sempat berkomentar : "Ini album gila. Soundnya alamiah banget." Direkam secara one take (langsung jadi, tanpa dubbing atau mixing) album berisi 24 lagu ini,masih dalam format mono. Fasilitas rekaman yangh masih serba sangatsederhana itu justru yang membuat album ini penuh greget dengan karakter permainan yang amat kuat. Penuh emosi, dengan artistik yang tergarap sangat kompak.
Hampir 35 tahun berlalu, namun jika disimak kembali Koes Bersaudara sebenarnya jauh melewati zamannya. Bahkan jika dibandingkan dengan beberapa grup rock sekarang sekalipun, mereka lebih modern. Mereka bisa dipenjara dan karya mereka bisa dibakar,tapi siapa yang bisa memberangus jiwa dan musik mereka? (Saga/eha)
Sumber : MUMU edisi 31 tahun ke-2, 27 April-31 Mei 2000
LABEL : MESRA RECORDS (Tanpa Tahun Produksi)
Sebelum berganti nama menjadi Koes Plus, kelompok Koes Bersaudara ini menjadi tonggak sejarah kelahiran kelompok rock n' roll pertamadi Indonesia. Mereka, Tonny Koeswoyo, Yon, Yok, dan Nomo jugamenjadi saksi kekejaman PKI (Partai Komunis Indonesia)awal tahun1960an.
Piringan Hitam (PH, waktu itu belum ada kaset) mereka dibakar, dan keempat personil Koes Bersaudara ini dijebloskan dalampenjara. PH mereka pertama antara lain berisi Bintang Ketjil, Telaga Sunji, Bis Sekolah dan Dewi Rindu. Ketika mendekam di penjara, mereka masih sempat mencipta beberapa lagu tentang kisah hidup mereka.
Kesaksian mereka atas perlakuan kebiadan PKI itulah yang sebagian direkamdalam album tanpa tahun produksi ini (diperkirakan tahun 1966-1967).Jangan heran jika lirik mereka bernada protes, namun tetap disampaikan secara halus seperti dalam lagu Di Dalam Bui, Balada Kamar 15, Lontjeng Jang Ketjil dan ini yang paling revolusioner dari Koes Bersaudara To The So Called The Guilties yang amat metal.
Ketika menyimak album ini, gitaris Pay sempat berkomentar : "Ini album gila. Soundnya alamiah banget." Direkam secara one take (langsung jadi, tanpa dubbing atau mixing) album berisi 24 lagu ini,masih dalam format mono. Fasilitas rekaman yangh masih serba sangatsederhana itu justru yang membuat album ini penuh greget dengan karakter permainan yang amat kuat. Penuh emosi, dengan artistik yang tergarap sangat kompak.
Hampir 35 tahun berlalu, namun jika disimak kembali Koes Bersaudara sebenarnya jauh melewati zamannya. Bahkan jika dibandingkan dengan beberapa grup rock sekarang sekalipun, mereka lebih modern. Mereka bisa dipenjara dan karya mereka bisa dibakar,tapi siapa yang bisa memberangus jiwa dan musik mereka? (Saga/eha)
Sumber : MUMU edisi 31 tahun ke-2, 27 April-31 Mei 2000
Langganan:
Postingan (Atom)